Rabu, 12 November 2014

Strategi Pemasaran Produk

Blogger | Kie Baen - Strategi Pemasaran Produk, sebelumnya kita mungkin sudah pernah mencoba dan belajar dalam hal pemasaran, baik belajar dari baca buku, belajar dari artikel di internet maupun belajar dari pengalaman orang, tetapi kenapa usaha saya belum meningkat juga ? Bukan usahanya yang belum meningkat, jangan-jangan ilmunya yang tidak bertambah dan belum meningkat. Dalam artikel sebelumnya penulis Blogger | KB, pernah mengulas tentang, cara memulai bisnis UKM (Usaha Kecil Milyaran), penulis penulis Blogger | KB memberikan penjelasan bahwa ILMU dari menjalankan usaha harus dipelajari, bukan cuma cara menjalankan usaha yang dipelajari tetapi yang berhubungan dengan semua tentang usaha yang kita jalankan, dari mulai menciptakan produk, pemasaran produknya, manajemen usahanya bahkan hingga cara menyelesaikan kendala - kendala yang dihadapi. Kebanyakan orang tidak sabar dalam menjalankan sebuah proses, wong pencipta mie instan saja butuh proses mengadakan riset - riset, sampai menjadi mie yang biasa kita nikmati dengan lebih instan, ingat : Yang Maha Kaya selalu menilai proses.

SekilasTentangMarket (Marketing is Bullshit)

Setelah penulis amati, agar produk kita laku dipasaran bukan semata-mata karena : Kepandaian dalam memasarkan produk, murahnya harga produk, bagusnya kualitas produk, terkenalnya suatu produk bahkan besarnya jaringan yang kita miliki, tetapi cenderung ke arah NIAT dan KEYAKINAN kita dalam menjalankan sebuah usaha, niatkan bahwa usaha ini memiliki nilai ibadah untuk sesama baik usahanya maupun produknya, dan yakin bahwa produk yang kita tawarkan benar-benar bermanfaat bagi sesama, cukup itu saja modal utama kesuksesan menjalankan bisnis apapun. Lalu bagaimana dengan modal usaha ? Jalankan saja dengan fasilitas yang ada, kalau kurang - kurang bagaimana ? semua akan diatur oleh - Nya, dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, sepakaaat ?!

Kebanyakan orang dalam menjalankan usaha, mereka selalu oriented profite alias selalu mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dengan segala macam cara, termasuk produk yang diproduksi malah mengandung bahaya bahkan mengancam keselamatan jiwa konsumen, misal : memberi pengawet atau MSG yang membahayakan, produsen hampir tidak memperdulikan keselamatan konsumen. Nah, cara semacam ini justru tidak menguntungkan kedua belah pihak baik produsen maupun konsumen, kenapa ? jelas bukan lagi manfaat yang diutamakan produsen,  melainkan bagaimana agar untung sebesar - besarnya, niscaya bila kita memberikan atau melayani apapun kepada orang lain dengan nilai ibadah, Sang Maha Kaya akan memberikan lebih dari apa yang kita inginkan.

Mari kita memulai menjalankan usaha yang mengandung nilai ibadah dan bermanfaat bagi seluruh umat, agar Sang Maha Kaya memberikan apa yang kita impikan dan mewujudkan keinginan kita, coba kita iqra sebentar di sekitar kita mungkin ada yang hanya mengandalkan oriented profite, apa yang terjadi dalam kehidupan mereka ? dan sebaliknya kita dapat memperhatikan disekitar kita dalam menjalankan usahanya selalu berbagi manfaat, insya Allah selamat dunia dan akhirat, amin.


Langkah Awal Pemasaran Produk

Penulis melakukan beberapa riset terhadap pelaku UKM yang telah sukses dalam menjalankan usahanya, ternyata bukan karena mereka pandai berdagang atau karena mereka memiliki modal yang besar tetapi ada beberapa faktor yang seringkali  tidak pernah kita perhatikan :


  1. Silaturahmi, pada saat kali pertama kita ingin menawarkan produk, secara tidak sengaja ataupun sengaja kita bertemu dengan calon konsumen atau reseller, sehingga terjadi komunikasi untuk saling membutuhkan, dan terbentuklah tali silaturahmi diantara kedua belah pihak, disinilah awal mula rezeki terbuka lebar, selama menjaga jalinan silaturahmi, maka rezeki akan selalu mengalir, semakin banyak bersilaturahmi semakin besar manfaat yang akan kita peroleh, bukan hanya keuntungan material, akan tetapi keuntungan imaterial seperti : panjang umur, kesehatan dll.
  2. Keselarasan, menciptakan keselarasan justru dimulai dari lingkar diri, lingkar keluarga, lingkar sesama dan lingkar pencipta, dalam artian : kita selaraskan diri sendiri dulu apakah bermanfaat untuk diri kita sendiri, kemudian mohon dukungan suami/istri, kemudian mohon do'a restu dari anggota keluarga dan warga sekitar agar mendukung usaha yang akan dijalankan, lalu pasrahkan semua kepada Sang Maha Penguasa Alam.
  3. Berbagi / Sedekah, sebenarnya saat kita berbagi dengan sesama, sesungguhnya kita sedang berbagi untuk diri sendiri, jelas tersurat bahwa "didalam harta yang kita miliki, sebagian adalah milik orang lain", jadi bila kita lupa membagikan kepada orang lain, Sang Maha Kaya, akan mengambil secara paksa dengan berbagai cara, misal : diberi sakit, kehilangan, kecelakaan dan masih banyak lagi. Nah kalau sedekah jelas sekali, siapapun yang bersedekah akan diberi lebih dari yang disedekahkan  oleh Nya, bisa disebut sedekah mengayakan, pertanyaannya, bukankah sedekah tidak harus materi ?  bisa iya bisa juga tidak, sedekah senyum ya dapat senyum, sedekah tenaga ya dapat tenaga, tentunya kalau sedekah uang jelas dapat uang,,,hehehe, lho sedekah khan harus ikhlas, memang benar ? ikhlas nggak ikhlas sedekah saja, kalau belum ikhlas mohon ikhlas dari-Nya, lho kok sedekah diomong-omongin, daripada ngomongin tentangga...hehehe, sedekah diam-diam boleh, sedekah terang-terangan juga boleh, yang tidak boleh diam-diam tidak sedekah....hehehe.
  4. Bermanfaat, sudah dijelaskan diatas bahwa dalam menjalankan usaha, segalanya harus bermanfaat bagi sesama dan bernilai ibadah, dari hal yang sepele hingga hal yang besar.
  5. Bahagia, apapun yang terjadi dalam proses usaha, wajib hukumnya untuk selalu merasa bahagia, kalau rugi gimana ? tetap selalu bersyukur agar rasa bahagia tetap terjaga dari bangun tidur hingga tidur lagi, karena rasa bahagia akan mewujudkan kesuksesan, sesungguhnya tidak ada kata rugi/sia-sia dalam hidup ini, ketika mengalami kerugian sebenarnya kita mendapatkan lebih banyak ilmu yang nilainya lebih besar daripada keuntungan itu sendiri.

Bila kelima hal diatas dapat kita ciptakan, niscaya semua akan dimudahkan oleh-Nya, setelah itu baru kita lakukan :

Strategi Pemasaran Produk 

Pemasaran produk sebaiknya dilakukan dengan 2 (dua) cara, agar produk cepat dikenal masyarakat luas, yaitu :

I. Pemasaran secara OFFLINE : 

  • Penjualan dengan meletakkan produk kita pada sebuah toko/grosir/hypermarket ;
  • Mengikuti Acara seperti : Pameran, Gelar Produk dll;
  • Menitipkan produk pada Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional & Daerah), saat ini setiap Kabupaten ada.
  • Menitipkan produk pada PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) di setiap Kabupaten sudah ada.
II. Pemasaran secara ONLINE : 







Salam Blogger Indonesia,
Terima kasih, Anda membaca :
Semoga Informasi ini bermanfaat dan sesuai dengan kriteria pencarian anda di Stretegi Pemasaran Produk

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar seusuai dengan tema Artikel di atas. (by. farroz - moscha dan zorra)